Minggu
kemarin saya benar-benar drop karena kelelahan ditambah cuaca Jakarta yang
ekstrim tidak menentu. Akhirnya saya terserang flu berat. Kepala pening,
bersin-bersin, hidung meler, demam. Sungguh sangat tersiksa. Sebenarnya Flu itu
penyakit apa sih dan bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Karena Flu dan
Masuk angin ini penyakit yang biasa sebenarnya tetapi sangat menyiksa.
FLU tergolong penyakit yang mestinya dapat dicegah. Banyak
kasus flu yang sebetulnya tak perlu diderita hanya karena lalai atau mungkin
tidak tahu cara mencegahnya.
Jangan anggap enteng flu. Khusus bagi yang sudah berusia
lanjut, serangan flu umumnya lebih berat dibanding bila menimpa mereka yang
lebih muda. Selain karena sistem kekebalan tubuh mereka yang memasuki usia uzur
sudah kian menurun, tipe virus flu yang masuk ke dalam tubuh juga belum tentu sama.
Kita mengenal tiga keluarga besar tipe virus flu (tipe A, B,
dan C). Masing-masing tipe punya sekian banyak anggota keluarganya sendiri.
Virus flu burung H5N1, misalnya, tergolong dalam keluarga besar virus flu
tipe A. Sekerabat dengan itu kita mengenal juga strain virus H3N2 (Shangdong
dan Beijing), H1N1 (Texas dan Singapura), dan banyak lagi lainnya, selain tipe
B Panama dan Yamagata.
Perangai anggota keluarga masing-masing tipe virus flu juga
tidak sama derajat keganasannya. Ada yang jinak, ada pula yang ganas luar
biasa. Flu yang lazim menyerang penduduk Eropa, misalnya, tidak seperti di
Indonesia, umumnya tergolong jenis virus flu yang ganas, dan sering amat
mematikan. Wabah flu awal abad XX di Spanyol, menelan ratusan ribu korban
tewas.
Oleh karena tidak semua virus, termasuk virus flu, ada obat
antinya, kunci pamungkas mencegah virus flu masih tetap hanya ada dua cara,
yakni dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemungkinan tubuh
dimasuki oleh virus.
Di bawah ini beberapa tip bagaimana agar flu yang mengancam
di musim penghujan ini tidak sampai menimpa kita. Apa sajakah yang perlu
dikerjakan?
1. Minta vaksin flu. Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu.
1. Minta vaksin flu. Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu.
Dari waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan
kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus flu yang tengah menimbulkan wabah.
Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus
yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu
yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga
sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.
2.
Jauhi diri dari paparan dingin. Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar
dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin
(udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah
ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja).
Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan
mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan
jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti.
Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh
akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu.
Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja,
pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena
virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain
sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek
samping antibiotikanya.
Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di
Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan
aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.
Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja,
akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit
lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru.
Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan
malah bisa berkomplikasi.
Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain
(infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan
terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga
(bronchopneumonia, pneumonia).
Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya
tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu
berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien,
terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi)
berpendingin.
3.
Perkuat tubuh. Dengan
beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat
ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi
hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein
tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).
Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh
terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara
terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe,
bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang
dingin, wisata pantai.
4.
Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian. Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu,
sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali.
Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket,
mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah,
ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus
lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.
5.
Kurangi rokok dan alkohol.
Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai”
selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan
dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas
orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker).
6.
Rajin basuh tangan dengan sabun. Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus
yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor,
sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah
dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.
Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar
mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang,
permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus
yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke
jemari tangan kita.
Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin
dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin
membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang
bervirus).
Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan
terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak
sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut.
Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung
atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk
virus flu burung (avian influenzae).
7.
Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian. Ya, selama bepergian ke luar rumah,
terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar
virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang
kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada
yang sedang sakit flu.
Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera
membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil
berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung
selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus
yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung
sebelum sempat bersarang, dan berbiak.
8.
Berkumur-kumur, dan tidak kurang tidur. Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga
mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh
pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur.
Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya
antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek.
Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin
sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.
Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum
tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih
pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah
diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman
bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi,
dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.
9. Lakukan olah napas. Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.
9. Lakukan olah napas. Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.
Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan
gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres
fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang
virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik)
tidak dianjurkan selama musim flu.
10.
Cukup tidur dan tidak begadang. Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu
banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar
rumah di waktu jeda.
Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang
sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang
hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti
orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai.
Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak
nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang
virus umumnya, virus flu khususnya.
Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening,
mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal
flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah
makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.
Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan
penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja
bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang
semula bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah
ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi
oleh antibiotika.
Di zaman semakin banyak hiburan tengah malam, coba untuk
tidak selalu mengikuti kata hati, kendatipun demi si jantung hati. Mereka yang
tengah mengidap penyakit menahun (kencing manis, gagal ginjal, penyakit
jantung, kanker) tentu lebih ”lemah” dibanding orang normal. (Dr. Handrawan
Nadesul)
klo kena flu emang paling susah y,, ngapa2en gag enak mulu,,
BalasHapusAgen IBCBET
Yups bener banget..
BalasHapusBaru aja sembuh dari flu ni, mudah2an semakin sehat g' kena flu lagi..
BalasHapusAmin.. Mudah2an semakin sehat ya ^_^
Hapus