Pernahkah kita merasa bahwa Tuhan sedang
menguji kita? Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita
sedang mendapat cobaan dan ujian dari Tuhan. Jarang sekali kalau kita dapat
rahmat melimpah dan kebahagiaan kita teringat bahwa itu pun merupakan ujian dan
cobaan dari Tuhan.
Ada di antara kita yang tak sanggup
menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula di antara kita yang tegar
menghadapinya. Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan beban yang melampui
kemampuan manusia? Jadi jika kita menghadapi suatu masalah hadapilah masalah
tersebut dengan penuh kepasrahan kepada-NYA. Hanya karena Dia-lah segala
sesuatu ada dan tidak ada. Setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari
Tuhan. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita
pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani.
Cobaan yang datang ke dalam hidup kita
bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya. Bukankah karena
alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena
persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kwitansi atau
menerima komisi tak sah jutaan rupiah? Bukankah karena rasa takut akan
kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke "orang
pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke
"kursi" yang lebih empuk? Bukankah karena takut kehabisan harta kita
jadi enggan berbagi rejeki kepada sesama?
Bersabarlah. Karena orang sabar akan
selalu mendapat rahmat dan karunia Tuhan. Memang tidak mudah menjadi orang
sabar, biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "Yah.. Sabar kan ada
batasnya." Atau lidah kita berseru, "Sabar sih sabar.. Saya sih kuat
tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?" Memang, manusia selalu dipenuhi
dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri. Karena kita semua adalah
milik Tuhan dan kepadaNya-lah kita akan kembali.
Setiap musibah, cobaan dan ujian itu
tidaklah berarti apa-apa, kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka,
diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu
datangnya dari Tuhan, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Tuhan. Apakah
kita rela bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri
tiba-tiba hilang? Apakah kita rela bila proyek yang sudah di depan mata,
tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dan diberikan kepada saingan kita?
Apakah kita menjadi iri dan dengki kita bila melihat tetangga kita sudah
membeli TV baru, mobil baru atau malah rumah baru?
Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan
penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan? Kita
ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu
mengingat dan mengerti arti kalimat tersebut, di tengah ujian dan cobaan yang
menerpa kehidupan kita, maka Tuhan akan memberikan "hadiah" yang
setimpal di hari penghakiman nanti. Sudah siapkah kita menerima
"hadiah" yang akan di berikan oleh Tuhan di hari penghakiman nanti?
dari
milis motivasi
Sepertinya saya termasuk golongan org yang tidak sabar. :(
BalasHapusHmmmm sabar.. sabar.. ^_^
Hapus